UNSUR HARA MAKRO MIKRO PADA TANAMAN KAKAO
Unsur Hara Makro dan Mikro pada
Tanaman Kakao
Tanaman
terdiri dari 92 unsur, tetapi hanya unsur esensial yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembangannya. Dari 16
unsur tersebut, unsur C, H, dan O diperoleh dari udara dan air (dalam
bentuk CO2 dan H2O), sedangkan 13 unsur mineral esensial lainnya diperoleh dari
dalam tanah dan secara umum digolongkan sebagai “Hara”. Unsur hara sangat
diperlukan tanaman dan fungsinya tidak dapat digantikan olah unsur lain. Jika
jumlahnya kurang mencukupi, terlalu lambat tersedia, atau tidak diimbangi oleh
unsur lain akan menyebabkan peratumbuhan tanaman terganggu. Dari ketiga belas
unsur hara yang diperoleh dari dalam tanah, enam unsur diantaranya diperlukan
tanaman dalam jumlah lebih besar atau yang sering disebut dengan unsur hara
makro yang nilai kritisnya antara 2-30 gr/kg berat kering tanaman.
Unsur
makro terdiri dari unsur hara utama : Nitrogen (N), Fosfor(P), Kalium (K), dan
unsur hara sekunder Calsium (Ca), Magnesium (Mg) Dan Sulfur (S). Unsur hara
utama diberikan dalam bentuk pupuk pada seluruh jenis tanaman dan seluruh jenis
tanah. Dalam hal ini N diserap dalam bentuk ion NH4+, P dalam kation P5+, dan K
dalam kation K+. Sementara unsur hara sekunder hanya diberikan pada beberapa
jenis tanaman pada jenis Modul Pemupukan Kakao - Syukur 7 tanah tertentu. Dalam hal ini S diserap
dalam bentuk anion SO42-, Ca dalam kation Ca2+ dan Mg dalam kation Mg2+. Unsur
hara mikro (7 unsur) yang diperlukan tanaman dalam jumlah relatif lebih kecil
atau sering disebut dengan unsur mikro yang kandungan kritisnya 0,3 50 mg/kg berat
kering tanaman. Unsur mikro terdiri dari : Besi (Fe), Seng (Zn), Mangan(Mn),
Boron (B), Molibdenum (Mo), kufrum (Cu)
dan Khlor (Cl). 5 (lima) unsur merupakan logam berat (Fe, Zn, Mn, Cu dan
Mo) yang diserap tanaman dalam bentuk kation divalent atau kelat kecuali Mo
yang diserap dalam bentuk anion divalent Molibdat (MoO4). Sedangkan 2 (dua)
unsur hara bukan logam (Cl dan B)
diserap tanaman dalam bentik anion Cl- dan B3+. Beberapa unsur hara mineral
memberikan pengaruh yang menguntunkan (beneficial) pada beberapa jenis tanaman,
tetapi tidak bersifat esensial seperti Natrium (Na), Silikon (Si), Kobalt (Co),
Khlor (Cl) dan Aluminium (Al).
Murray dalam de Geuss (1973) melukiskan kadar
hara dalam daun pada berbagai tingkat kecukupan yaitu normal, rendah dan
kekurangan :
Kandungan Beberapa Unsur Hara dalam
Daun Tanaman Cokelat pada Berbagai Tingkat Kecukupan
Unsur
Hara
|
Normal
(%)
|
Rendah
Bahan
Kering (%)
|
Kekurangan
(%)
|
N
|
2,00
|
1,80 – 2,00
|
1,80
|
P
|
0,20
|
0,13 – 0,20
|
0,13
|
K
|
2,00
|
1,20 – 2,00
|
1,20
|
Ca
|
0,40
|
0,30 – 0,40
|
0,30
|
Mg
|
0,45
|
0,20 – 0,45
|
0,20
|
< 1,80 < 0,13 < 1,20 < 0,30 < 0,20 Peranan
Kalium dalam tanaman Menurut Sudjatno (1989), Kalium merupakan satu-satunya
Kation Monovalen yang esensial bagi tanaman dan diambil dalam jumlah yang cukup
besar. Peranan kalium dalam sebagai aktivitas berbagai ensim. Ketersediaan
Kalium yang cukup akan memberikan figure yang baik bagi tanaman, selanjutnya
tanaman lebih tahan terhadap penyakit. Kalium berperan penting dalam
pembentukan hidat orang dan translokasi gula serta pembentukan klorofil,
walaupun Kalium bukan penyusun klorofil pada tanaman serealia, Kalium
dibutuhkan untuk pengisian bulir sedangkan pada tanaman ubi-ubian untuk
pembentukan pati diperlukan Kalium dalam jumlah yang besar. Secara umum Kalium
juga berperan sebagai pengimbangan N dan P. Tanaman kakao yang kekurangan unsur
kalium termasik kategori klorosis daun dengan gejala pada daun tua yang
mengalami nekrosis, pada bagian pinggir daun jelas perbedaannya dengan daun
sehat. Kekurangan unsur Kalium biasanya terdapat pada tanah nasam atau tanah
yang mengalami pencucian (Susanto, 1995). Tinggi rendahnya kadar K daun
dipengaruhi oleh bentuk mineral K di dalam tanah.
Unsur Hara Mikro
Ferrit/besi (Fe), berfungsi untuk pembentukan klorofil. berperan pada proses-proses
fisiologis tanaman seperti proses pernapasan, selain itu besi berfungsi sebagai
aktifator dalam proses biokimia didalam tanaman, dan pembentuk beberapa enzim.
Seng/zink(Zn). Memberi dorongan terhadap pertumbuhan tanaman karena
diduga Zn dapat berfungsi untuk membebtuk hormon tumbuh. Unsur seng
didalam tanaman tidak dapat dipindahkan dari jaringan tua ke jaringan yang muda
sehingga gejala defisiensi akan terlihat lebih awal pada daun muda.
Mangan (Mn) Untuk penyusunan klorofil, perkecambahan, dan
pemasakan buah. Berfungsi dalam
pembelahan sel, di gunakan dalam proses pernapasan dan fotosintesis. Ciri
kekurangan Mn biji yang terbentuk akan sangat jelek, daun menguning dan
beberapa jaringan akan mati.
Boron (B). Unsur
ini berfungsi menangkut karbohidrat kedalam tubuh tanaman dan
menghisap unsur kalsium. Berfungsi dalam perkembangan bagian-bagian tanaman
untuk tumbuh aktif. Pada tanaman
penghasil biji unsur ini berpengaruh terhadap pembagian sel. Menaikkan mutu tanaman sayuran dan tanaman buah.
Molibdenum (Mo).
Sebagai kofaktor pada beberapa enzim penting untuk membangun asam amino.
berperan sebagai pengikat nitrogen yang bebas diudara untuk pembentukan
protein dan menjadi komponen pembentuk enzim pada bakteri bintil akar tanaman.
Klorin (Cl). Klorin
diperlukan untuk osmosis dan keseimbangan ionik sel bagian dari regulasi
energi, juga memainkan peran dalam fotosintesis. Unsur ini diserap tanaman
dalam bentuk ion Cl- keberadaannya tidak dihasilkan dari metabolisme
tanaman,dan fungsi lain berkaitan dengan pengaturan tekanan osmosis didalam sel
tanaman.
Daftar Pustaka :
-
De Geuss.J.G. 1913. Fertilizer Guide Tropical and Subtropical
Farming. Centre d’ Azote Zurioh. P 371 – 388.
-
Heddy, Suwasono.1990.Budidaya Cokelat. Penerbit Angkasa.
Bandung.
-
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia 2004. Panduan
Lengkap Budidaya Kakao. Agromedia Pustaka Jember.
-
Sudjatno, DJ. 1989. Kesuburan Tanah. Falkultas Pertanian
Universitas Cenderawasih (Tidak diterbitkan).
-
Susanto, Fx. Ir. 1995, Budidaya dan Pengolahan Hasil Tanaman
Kakao
Komentar
Posting Komentar