SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur marilah senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga alhamdulillah saya berhasil menyelesaikan tugas mata kuliah yang berjudul “Sistem Informasi Geografis (SIG)” ini dengan baik.
Artikel ini berisikan tentang definisi SIG, manfaat SIG, keuntungan SIG dan materi-materi lain yang erat hubunganya dengan SIG. Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Geografis dan diharapkan agar para pembaca dapat mengetahui apa itu SIG, penerapan SIG, serta keuntungan SIG.
Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Kemal Wijaya, S.kom selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi Geografis di Universitas Pembangunan Nasional "VETERAN" Jawa Timur.
“Tiada gading yang tak retak” begitupula dengan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari dosen dan teman-teman yang bersifat membangun , selalu kami harapkan demi lebih baiknya makalah ini.
Akhir kata, semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita, Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
- Sistem Informasi Geografi adalah tujuan khusus sistem berbasis-komputer untuk pengambilan, penyimpanan, perolehan kembali, analisa, dan ruang (referensi lokasi) data.
- Sistem informasi geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelolah data yang memiliki informasi spasial (berreferensi keruangan).
- Dalam arti yang lebih sempit adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola, dan menampilkan informasi bereferensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi yang menurut lokasinya.
- Teknologi sistem informasi geografis dapat digunakan untuk investifigasi ilmiah, pengelolaan sumberdaya, perencanaan pembangunan, kartografi, dan perencanaan rute.
- SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunakan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi.
A. SEJARAH SIG
- Sejarah SIG Di Dunia
35.000 th yang lalu didinding goa Lascaux Perancis, para pemburu cro-magnon menggambar hewan mangsa mereka juga garis yang dipercaya hewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua elemen struktur pada sistem informasi geografi moderen sekarang ini, arsip grafis yang terhubung data base atribut.
Pada tahun 1700an tehnik survey modern u/ pemetaan topografi diterapkan, termasuk juga versi awal pemetaan temati misalnya u/ keilmuan atau data sensus.
Pada awal ke-20 memperlihatkan pengembangan litografi foto dimana peta dipisahkan menjadi beberapa lapisan (layer). Perkembangan perengkat keras komputer yang dipacu oleh penelitian senjata nukelir membawa aplikasi pemetaan menjadi multifungsi pada awal tahun 1960-an.
Pada tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan Ottawa, Ontario oleh Departemen Energi Pertambangan dan Sumberdaya.
Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS-SIG Canada) digunakan u/ mennyimpan, mengenalisis dan mengolah data yang dikumpulkan u/ inventarisasi tanah Kanada (CLI- Canadian Land Inventory) sebuah inisiatif u/ mengetahui kemampuan lahan di wilayah oedesaan kanada dengan memetakan berbagai informasipada tanah , pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas, dan penggunaan tanah Pada skala 1:250.000.
Faktor pemeringkatan klasifikasi juga diharapkan u/ keperluan analisis.
CGS merupakan sistem pertama didunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun (overlay, penghitungan, pedigitalan, atau pemindaian (digitizing/scaning), mendukung sistem koordinat yang membentang di atas benua America, memasukkan garis sebagai ARC yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi dan berkas terpisah. Pengembangnya seorang geografer bernama Roger Tomlingson kemudian disebut bapak SIG.
CGIS bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu lama untuk menyempurnakan setelah pengembangan awal dan tidak dapat bersaing dengan pemetaan komersil yang dikeluarkan beberapa vendor seperti intergraf. Perkembangan perangkat keras mikrokomputer memacu vendor lain seperti ESRI, CARIS, MAPIMPO, dan berhasil membuat banyak vitur SIG, menggabung pendekatan utama pada pemisahaan informasi spasial dan atributnya dengan pendekatan generasi kedua dalam organisasi data atribut menjadi struktur data base. Perkembangan industri pada tahun 1980-an dan 1990-an memacu lagi pertumbuhan SIG pada workstation UNIX dan komputer pribadi. Pada akhir abad ke 20 pertumbuhan yang cepat diberbagai sistem dikonsolidasikan dan distandarisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai mengeksplor dan menampilakan data SIG melalui internet, yang membutuhkan standar pada data dan transfer.
2. Sejarah SIG DI Indonesia
Indonesia sudah mengadopsi sistem ini sejak pelita ke-2 ketika LIPI mengundang UNESCO dalam menyusun “Kebijakan dan program pembangunan 5 tahun dalam tahap ke-2 1974-1979” dalam pembangunan ilmu pengetahuan, teknologi, dan riset.
Jenjang pendidikan SMU/senior high school melalui kurikulum pendidikan geografi SIG dalam penginderaan jauh telah diperkenalkan sejak dini. Universitas di Indonesia yang membuka program diploma SIG ini adalah SIG penginderaan jauh dan sistem informasi geografi, fakultas geografi, universitas Gajah Mada 1999. sedangkan jenjang S1 dan S2 telah ada sejak 1991 dalam jurusan kartografi dan penginderaan jauh, fakultas Geografi, Universitas Gajah Mada. Sejauh ini SIG sudah dikembangkan hampir di semua universitas di Indonesia melalui laboratorium-laboratorium, kelompok studi/ diskusi maupun pelajaran.
Indonesia sudah mengadopsi sistem ini sejak pelita ke-2 ketika LIPI mengundang UNESCO dalam menyusun “Kebijakan dan program pembangunan 5 tahun dalam tahap ke-2 1974-1979” dalam pembangunan ilmu pengetahuan, teknologi, dan riset.
Jenjang pendidikan SMU/senior high school melalui kurikulum pendidikan geografi SIG dalam penginderaan jauh telah diperkenalkan sejak dini. Universitas di Indonesia yang membuka program diploma SIG ini adalah SIG penginderaan jauh dan sistem informasi geografi, fakultas geografi, universitas Gajah Mada 1999. sedangkan jenjang S1 dan S2 telah ada sejak 1991 dalam jurusan kartografi dan penginderaan jauh, fakultas Geografi, Universitas Gajah Mada. Sejauh ini SIG sudah dikembangkan hampir di semua universitas di Indonesia melalui laboratorium-laboratorium, kelompok studi/ diskusi maupun pelajaran.
B. Definisi SIG
Aronoff 1989, SIG adalah system yang berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografi.
ESRI 1990, SIG adalah kumpulan yang terorganisasi dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, meyimpan, mengupdate, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografi.
Barrough1986.SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilan kembali data yang diinginkan dan penayangan data keruangan yang berasal dari kenyataan dunia.
Marble et al 1983. SIG merupakan sistem penanganan data keruangan.
Berry 1988. SIG merupakan sistem informasi, referensi internal, serta otomatisasi data keruangan.
Calkin dan Tomlison 1984. SIG merupakan sistem komputerisasi data yang penting.
Linden 1987. SIG adalah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan (manipulasi), analisis dan penayangan data secara spasial terkait dengan muka bumi.
Petrus Paryono SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan, manipulasi dan menganalisis informasi geografi.
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan gabungan tiga unsur pokok, yaitu sistem, informasi, dan geografis. SIG merupakan suatu sistem yang menekankan pada unsur informasi geografis. Informasi geografis tersebut mengandung pengertian informasi tentang tempat tempat yang berada di permukaan bumi, pengetahuan tentang letak suatu objek di permukaan bumi, dan informasi tentang keterangan-keterangan (atribut) yang terdapat di permukaan bumi yang posisinya telah diketahui.
Tumpang susun beberapa peta merupakan tugas terpenting SIG untuk menghasilkan informasi yang sesuai dengan tujuan. Misalnya, untuk memilih jalur jalan dapat dilakukan tumpang susun peta yang terdiri atas peta jenis tanah, peta topografi, peta laju infiltrasi, dan peta tata guna lahan.
B. Subsistem
utama dalam SIG
1. Subsistem masukan
Menyediakan
data sampai siap dimanfaatkan oleh pengguna yang berupa GPS, alat pemetaan ,
fotogrametri, digital, scanner, dsb.
2. 2. Sub-sistem
Database
Digitasi
peta dasar pada berbagai wilayah/daerah cakupan dengan skala yang berbeda-beda.
Subsistem database ini bertujuan untuk memperbaharui informasi mengenai titik
lokasi ataupun informasi yang ada pada lokasi tersebut dan digunakan sebagai
data literal untuk komponen utamanya.
3. 3. Sub-sistem
Pengolahan Data
Pengolahan
baik vektor maupun raster dapat dilakukan dengan berbagai software seperti
AUTOCAD , ARC/INFO, dll. Pada metode vektor disebut digitasi sedangkan raster
disebut metode overlay. Karasteristik GIS adalah sistem Layer (pelapisan) yang
menggabungkan beberapa unsur informasi (penduduk, jalan, persil tanah,dll)
4. 4. Sub-sistem
Penyajian Informasi
Pada
penyajian informasi diperlukan media pendukung, oleh karena itu SIG beroperasi
dengan memerlukan komponen-komponen berikut:
1.
Manusia,
sebagai orang
yang akan menjalankan sistem dan mengoperasikan maupun mengembangkan informasi
yang telah didapatkan agar lebih bermanfaat
2.
Aplikasi,
kumpulan prosedur
yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi
3.
Data,
data yang digunakan
dalam SIG dapat berupa data grafis/spasial berupa peta, foto udara, satelit.
Dan data atribut, yaitu data sensus penduduk catatan survei, data statistik,
dll. SIG juga dikenal sebagai basis data special.
4.
Software,
program komputer
yang dibuat khusus dan memiliki kemampuan pengelolaan , penyimpanan,
pemrosesan, analisis dan penayangan data special
5.
Hardware,
seperangkat
perangkat pendukung dalam pengoperasian perangkat lunak yang digunakan.
Termasuk didalamnya GPS, Scanner, Digitizer, Printer, dan Plotter (John E.
Hormon, Steven J. Anderson 2003)
Komentar
Posting Komentar